Kamis, 23 Maret 2017

Titrasi Asam Basa

TITRASI ASAM BASA


A. Perhitungan Kimia dalam Reaksi Larutan

1. Molaritas

    Molaritas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut tiap 1 liter larutan. Molaritas dinotasikan dengan huruf M dan dirumuskan sebagai berikut :




Keterangan :
M = molaritas (mol/L)
V = volume larutan (L)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

   Jika pembilang dan penyebut pada persamaan tersebut di bagi 1.000, nilai molaritas tidak berubah. Satuan mol/1.000 dinamakan milimol (mmol) dan satuan L/1.000 disebut mililiter (ml).



Keterangan : V = volume larutan (ml)

Apabila dalam suatu larutan diketahui massa jenisnya, molaritas dapat ditentukan seperti berikut




2. Molalitas

Molalitas merupakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut yang dinyatakan dalam satuan mol/kg. Molalitas secara matematis dirumuskan sebagai berikut :





Keterangan :
M   = molalitas larutan
p    = massa pelarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut 

3. Pengenceran

Pengenceran digunakan untuk menambah volume suatu larutan tanpa mengubah jumlah molnya.

V1 . M1 = V2 . M2


B. Titrasi Asam Basa

Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapat ditentukan dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa. Volumetri adalah teknik analiss kimia kuantitatif untuk menetapkan kadar sampel dengan pengukuran volume larutan yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia. Kesetaraan kimia ditetapkan melalui titik akhir titrasi yang diketahui dari perubahan warna indikator dan kadar sampel ditetapkan melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi. Titrasi asam basa merupakan teknik analisis untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Dalam titrasi ada istilah titik ekuivalen dan titk akhir titrasi. Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis berekasi dengan disertai perubahan warna indikator nya. Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna indikator.



                                                   
Pada titrasi jumlah ekuivalen asam sama dengan jumlah ekuivalen basa sehingga dapat ditulskan sebagai berikut :
ekuivalen asam  =  ekuivalen basa
Va  X  Na  =  Vb  X  Nb

Konsentrasi asam basa yang menggunakan kemolaran (M), menjadi :

Va  X  Ma  X  na  =  Vb  X  Mb  X  nb

Keterangan : 
 Va = volume larutan asam (ml)          Ma = molaritas larutan asam (M)
Vb = volume larutan basa (ml)           Mb = molaritas larutan basa (M)
Na = normalitas larutan asam (N)       na = valensi larutan asam
Nb = normalitas larutan basa (N)        nb = valensi larutan basa

C. Kurva Titrasi Asam Basa

Kurva titrasi dibuat dengan menghitung pH campuran reaksi pada beberapa titik yang berbeda selama perubahan larutan basanya. Bentuk kurva titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan

1. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang merupakan elektrolit kuat tidak akan terhidrolisis karena larutannya bersifat netral (pH = 7)

2. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah

Penambahan sedikit basa maka pH garam hampir tidak berubah sehingga merupakan larutan penyangga. Titik ekuivalen terjadi pada pH  < 7 karena garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam.

3. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

Penambahan sedikit basa, maka pH akan naik sedikit sehingga termasuk larutan penyangga. Titik ekuivalen diperoleh pada pH > 7. Hal itu disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa.

4. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Lemah

Titik ekuivalen sulit ditentukan karena perubahan warna indikator sangat cepat.

A.      Contoh Soal


1.   Sebanyak 25 ml NaOH dititrasi dengan H2SO4 0,1 M. Ternyata dibutuhkan 15 ml H2SO4 0,1 M. Tentukan molaritas larutan NaOH tersebut !

Pemecahan :
Valensi H2SO4 = 2 dan valensi NaOH = 1
Rumus Titrasi :  
  V.  M1  .  N1  =  V.  M2  .  N2
25  .  MNaOH  .  1  =  15  .  0,1  .2
                MNaOH   =    =  0,12 M
Jadi molaritas larutan NaOH tersebut adalah 0,12 M

0 komentar:

Posting Komentar