Selasa, 14 Maret 2017

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

LARUTAN ELLEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Larutan adalah campuran yang antarzat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan bersifat homogen di setiap bagian campuran (baik fase, komposisi, maupun sifat fisis lainnya). Komponen larutan adalah pelarut (solven) dan zat terlarut (solute). Contoh larutan adalag larutan gula, larutan alkohol, larutan urea, dan sebagainya.

Berdasarkan daya hantarnya, larutan dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit.

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Hal tersebut dapat           disebabkan adanya ion - ion positif dan ion - ion negatif yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantarnya.

Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua sebagai berikut :
  1. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik besar sehingga menyebabkan nyala lampu terang. Contoh : larutan asam kuat (HCl, HBr, H2SO4, HNO3). basa kuat (LiOH, NaOH, KOH, Ba(OH)2 ), asam - asam oksihalogen (HClO, HIO, HClO3, HIO4), dan garam - garam (NaCl, KCl).
  2. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik lemah/kecil sehingga menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul gelembung gas saja. Contoh : CH3COOH, Al(OH)3, AgCl, dan CaCO3
2. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan zat - zat tersebut tetap berwujud molekul - molekul netral (tidak terurai menjadi ion - ion) yang tidak bermuatan listrik. Contoh : larutan gula, urea, dan etanol.

B. Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan

Larutan tergolong ke dalam campuran homogen yang komponennya terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut - pelarut yang biasa digunakan adalah air. Sifat daya hantar listrik zat yang larut dalam air dapat diketahui dengan alat uji elektrolit pada kegiatan berikut.
Gejala yang timbul pada uji daya hantar listrik :



Ket gambar : 
A = larutan elektrolit kuat                        C = larutan elektrolit lemah
B = larutan elektrolit lemah                     D = larutan non elektrolit

C. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik

Larutan elektrolit terdapat ion - ion yang berbeda muatan dan bergerak bebas. Bila arus listrik dihubungkan, kation bergerak menuju katide dan anion bergerak menuju anode sehingga arus listrik mengalir dalam sistem tersebut. Larutan elektrolit yang menghubungkan kedua elektrode tersebut dapat membuat aliran listrik dalam rangkaian sehingga larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Jika semua ion larutan telah berubah menjadi partikel netral, tidak ada partkel negatif maupun positif yang memberikan atau menerima elektron sehingga tidak dapat lagi mengalirkan arus listrik.

D. Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit

Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar karena senyawa - senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.

1. Senyawa Ion
Senyawa ion tersusun dari ion - ion yang bentuknya padat dan kering. Ion - ion penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCl, bila dilarutkan dalam ar akan terionisasi.

2. Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion - ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut air dan menghasilkan ion - ion.
Contoh : asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), asam asetat (CH3COOH), amonia (NH3), asam nitrat (HNO3). 


Berikut video percobaan tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit








Sumber : Youtube














Lokasi: Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar